Indonesia Jadi Negara ke-5 Tertinggi Alami Kematian Akibat Covid-19

- Selasa, 29 November 2022 08:20 WIB
Indonesia Jadi Negara ke-5 Tertinggi Alami Kematian Akibat Covid-19
Istimewa
Ilustrasi
bulat.co.id -Kematian Covid-19 nyaris 60 orang per Senin (28/11/2022). Bertambah 59 kasus, penambahan kematian Covid-19 tertinggi sejak 5 April 2022, kala itu 72 kasus.

Indonesia juga menjadi penyumbang kasus kematian harian Covid-19 kelima terbanyak di dunia, setelah Jepang mencatat 103 kasus, Prancis 95 kasus, Thailand 74 kasus, dan Amerika Serikat 64 kasus.

Baca Juga:Covid-19 Untuk Lansia" target="_blank">Kemenkes Resmi Izinkan Booster Covid-19 Untuk Lansia

Angka kematian Indonesia relatif tinggi dengan kasus harian Covid-19 sebanyak 3.225 di periode yang sama. Ini jika dibandingkan empat negara termasuk Jepang, 103 kematian Covid-19 dilaporkan dari total 49.117 kasus baru.

Provinsi yang mencatat kasus kematian Covid-19 terbanyak di Indonesia yakni Jawa Timur dengan catatan 10 jiwa. Setelahnya, Jawa Tengah dan DKI Jakarta menyusul, dengan sama-sama melaporkan 7 kasus kematian Covid-19 di Senin (28/11/2022).

XBB-BQ.1 yang Kerap Diabaikan Warga RI

Kenaikan kasus kematian Covid-19 yang kembali dilaporkan diyakini akibat subvarian Omicron XBB dan BQ.1 yang belakangan sudah mendominasi kasus harian Covid-19. Terlebih, antibodi pasca vaksinasi Covid-19 booster pertama setelah enam bulan menurun.


Karenanya, pemerintah mengizinkan vaksinasi COVID-19 booster kedua untuk kelompok rentan seperti lansia. Pasalnya, dari total kasus kematian COVID-19 yang dilaporkan, lebih dari 50 persen adalah lansia.

Meski begitu, dilansir dari detikHealth, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mendorong vaksinasi COVID-19 booster kedua diberikan bagi masyarakat umum sesegera mungkin.

"Kalau kami mendorong untuk booster itu segera dilakukan (kepada masyarakat umum) dan ini tentunya sangat tergantung dengan persediaan vaksin sendiri," ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr Adib Khumaidi SpOT, Senin (28/11/2022).

"Tapi ini menjadi upaya kita harus sama-sama untuk edukasi bahwa vaksinasi masih perlu saat ini," pungkasnya.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru