Hindari Ngutang, Pasangan Pengantin Ini Tak Gunakan Penata Rias dan Video-Fotografer Profesional, Seserahannya Bumbu Dapur

Hendra Mulya - Selasa, 16 Januari 2024 10:30 WIB
Hindari Ngutang, Pasangan Pengantin Ini Tak Gunakan Penata Rias dan Video-Fotografer Profesional, Seserahannya Bumbu Dapur
Istimewa
bulat.co.id - MALAYSIA | Biaya untuk seserahan pernikahan tentu bisa dibilang tidak murah. Ada yang memberikan dengan biaya jutaan, hingga puluhan juta.Namun ada pasangan pengantin yang lebih memilih seserahan lain dengan yang lainnya atau berbeda, yakni bumbu dapur yang harganya murah meriah.

Pasangan itu menyediakan aneka bumbu dapur yang dihias sebagai seserahan, mulai dari bawang putih, bawang merah, cabai, jeruk nipis, kunyit, santan instan kemasan, kecap dan masih banyak lagi.

Ialah Siti Masnida Abdul Malek atau akrab disapa Nida ini membelanjakan uang RM50 atau sekitar Rp 167 Ribu untuk mengisi tujuh baki seserahan untuk pengantin pria.

Menariknya, pihak pengantin pria membalas dengan lima baki yang juga berisi bumbu dapur dengan modal RM85 atau sekitar Rp 284 Ribu. "Keputusan untuk konsep bumbu dapur sebagai seserahan ini adalah persetujuan bersama dengan suami," kata Nida

Wanita yang berasal dari Malaysia ini mengaku gemar memasak. Dia pun banyak menyimpan bumbu dapur kering agar tidak mubazir.

"Kami bukan tau mau ikut kebiasaan dengan menyediakan barang pribadi jauh lebih mahal, tapi kami sudah ada semuanya," jelasnya.

Nida menuturkan acara pernikahannya dengan suami yang bernama Yusri (35 tahun) berlangsung sederhana. Pernikahan tersebut digelar kediamannya yang berada di Manchis, Bentong, Pahang, Malaysia.

Nida memperlihatkan seserahannya yang diisi dengan bawang, kentang, kunyit, lengkuas, dan masih banyak lagi. Serta ada baki seserahan lainnya seperti bubuk kari dan kecap.

Selain itu terdapat juga baki yang berisi sarden, asam jawa, teh hijau, santan serta rempah, minyak, dan tepung. Agar menghemat biaya pernikahan yang berlangsung pada 31 Desember 2023 itu, Nida tidak memesan makeup artist untuk meriasnya dan fotografer profesional.

"Kami hanya membuat acara pernikahan sekali saja. Tapi pihak suami menambahkan uang belanja untuk persiapan acara resepsi kami. Termasuk barang seserahan yang kami beli sekalian dan untuk memeriahkan acara," jelasnya.

Wanita yang berusia 34 tahun mendekorasi sendiri pelaminan dan seserahannya. Sedangkan untuk catering, dia dibantu oleh tetangga sekitar dan keluarga. Nida juga mengajak teman-temannya yang ahli dibidang rias dan juru foto untuk membantu dirinya.

"Kami beruntung jika teman-teman saya menggunakan handphone yang canggih untuk mengambil gambar selama acara pernikahan kami. Semua biaya sekitar RM5,000 atau sekitar Rp 16,7 Juta yang dihabiskan untuk acara pernikahan," ujarnya.

Nida yang berbisnis kerupuk kelor bersama Yusri ini menjelaskan baju Melayu dan baju kurung pengantin bernuansa putih dibeli di sebuah butik dengan harga kurang dari RM600 atau Rp 2 Juta.

Nida mengaku ide memberikan seserahan bumbu dapur untuk menghemat biaya nikah awalnya sulit untuk diterima oleh kedua keluarga masing-masing. Namun Nida dan suaminya memberikan penjelasan tentang rencana kehidupan setelah menikah yang memerlukan banyak biaya, rata-rata keluarga besar akhirnya setuju dengan apa keputusan mereka.

"Pada mulanya agak sulit untuk diterima pihak keluarga masing-masing. Tapi ketika diberikan penjelasan baru lah mereka menerima dengan baik. Saya tahu juga ada yang memberikan kritik cuma tebal telinga saja," ungkap Nida.

Nida dan Yusri ingin menyimpan uang untuk keadaan darurat. Keduanya pun ingin berbulan madu di Sabah, Malaysia. "Senangnya hati kami bisa cuti dan Alhamdulillah masih ada uang dan simpanan. Lagi pula yang paling penting kita tidak utang," tegasnya.

Bagi kamu pasangan yang ingin menikah, Nida memberikan saran tak perlu menggelar pesta pernikahan hingga menghabiskan banyak biaya.

"Bagi yang ingin menikah seperti kami tapi takut, melawan arus itu perlu untuk menenangkan hati setelah pesta. Ubah pandangan yang mengatakan acara pernikahan harus mewah dan membutuhkan banyak biaya. Sedangkan banyak lagi pengeluaran setelah menikah," pungkasnya.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru