bulat.co.id - Bulan akan terlihat lebih temaram se-Indonesia pada Jumat
dan Sabtu, 5-6 Mei 2023 karena gerhana bulan penumbra. Gerhana ini terjadi
ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Bulan masuk ke bayangan samar
(penumbra) Bumi.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat
lebih redup daripada saat purnama. Puncak gerhana bulan penumbra kali ini
terjadi pada pukul 00.22 WIB seperti dikutip dari detikEdu, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrid Dari Purbalingga">Begini Penampakan Gerhana Matahari Hibrid Dari Purbalingga
Fase gerhana Bulan penumbra terdiri dari awal fase penumbra
pada 22.12 WIB, puncak gerhana pada 00.22 WIB, dan akhir fase penumbra pada
02.33 WIB. Bulan justru akan tampak lebih terang di awal fase dan di akhir
fase.
Kenapa Bulan Jadi
Lebih Redup saat Gerhana Bulan Penumbra?
Di penjuru dunia, gerhana Bulan kali akan tampak di Afrika,
Australia, sebagian besar wilayah Eropa, dan tidak di Amerika Serikat.
Direktur Abrams Planetarium, Michigan State University AS
Shannon Schmoll menjelaskan, saat Matahari menyinari Bumi, terjadi bayangan
Bumi. Peristiwanya seperti bayangan manusia yang muncul saat terkena cahaya
Matahari.
Namun, tingkat kegelapan bayangan tidak selalu seragam.
Umbra, contohnya, adalah bayangan yang paling gelap. Sementara itu, penumbra
lebih terang dari umbra.
Pada gerhana Bulan penumbra, hanya bagian bayangan Bumi yang
lebih terang yang akan menutupi Bulan. Kendati demikian, fenomena ini akan
tetap membuat Bulan jadi temaram.
Cara Melihat Gerhana
Bulan Penumbra
Orang-orang di berbagai belahan Bumi yang sedang mengalami
malam dapat melihat gerhana Bulan penumbra. Durasinya relatif singkat, hanya
beberapa jam dari awal, puncak, sampai akhir fase penumbra.
Sebagian gerhana Bulan penumbra yang paling kelam akan
berlangsung sekitar 30-60 menit, bergantung pada seberapa dekat lokasi
pengamatan dengan titik pusat bayangan.