bulat.co.id -
Suti Karno yang memerankan tokoh
Atun dalam film serial Si Doel Anak Sekolahan, dikabarkan telah menjalani
amputasi kaki akibat penyakit
Diabetes yang dideritanya selama 18 tahun terakhir. Kini
Atun harus menggunakan kursi roda untuk bergerak.
Proses
amputasi yang dijalaninya karena luka pada bagian kedua jari kaki yang sebelumnya terlebih dahulu di
amputasi merambat secara perlahan.
"Dua bulan lalu saya di
amputasi kaki saya, saya belum bisa beraktivitas normal. Itu keputusan saya, bukan keputusan dokter, karena merambat luka saya, karena pembuluh darah saya sudah rusak bagian atas," ujarnya dalam kanal YouTube Rumpi, Sabtu (24/12/2022).
Melansir dari Viva, diabetes yang dialaminya bukan datang tanpa sebab. Kesalahan masa muda, diakui Suti, sebagai sumber penyesalannya. Gaya hidup yang buruk membuat diabetes rentan mengintai lantaran gemar konsumsi soda dan enggan minum air putih.
Baca juga: Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia
"Saya diabetes hampir 18 tahun dari anak saya kecil. Ya itu kan kesalahan kita waktu muda, nggak pernah dengerin orangtua kita. (Yang disesali) nggak pernah minum air putih, saya selalu minum-minuman soda. Sama sekali tidak pernah minum air putih. Saya baru minum air putih tuh 18 tahun," jelasnya.
Momen sebelum amputasi, Suti mengakui bahwa kondisi kesehatannya mulai menurun akibat luka di kakinya. Namun, bukan seluruh kaki melainkan berawal dari luka dua jari saja.
"Kakiku harus di
amputasi sebelah kanan. Awalnya cuma luka dua jari aja. Cuma karena saya terlambat berobat, karena sibuk syuting Si Doel Series, akhirnya kedua jari kaki tidak bisa diselamatkan dan harus diamputasi," lanjutnya. Dua jari tersebut pun di
amputasi lebih dulu. Akan tetapi, kondisi kakinya kian memburuk. Sejumlah area kulit lain mulai menghitam dan selnya mati.
Usai konsultasi ke dokter, Suti mendapatkan saran untuk
amputasi seluruh kaki lantaran khawatir kian meluas ke bagian lain. "Setelah
amputasi kedua jari kaki saya, ternyata yang sebelahnya pun seminggu kemudian menghitam dan mati. Konsultasi ke dokter vaskular, takutnya lama-lama menyebar, enggak bisa diselamatkan, karena pembuluh darah dibagian depan kaki sudah mati," bebernya.