bulat.co.id - Film Indonesia yang sedang menjadi sorotan adalah Saya-sayap Patah yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum. Banyak yang penasaran apa yang menjadi daya tarik dari film yang mereka bintangi ini. Berikut hal-hal menarik terkait film tersebut:
1. Diambil dari Kisah Nyata
Sayap Sayap Patah diambil dari kisah nyata. Film ini menggambarkan peristiwa pembobolan rutan oleh para teroris, yang terinpirasi dari kisah nyata peristiwa di Mako Brimob pada tahun 2018 yang menwaskan sebanyak 5 anggota Densus 88. Pada tanggal 8 Mei 2018 Mako Brimob di serbu oleh narapidana terorisme di malam hari. Berawal dari adu mulut yang terjadi antara para tahanan dan para petugas membuat kerusuhan.
Kerusuhan yang terjadi di rutan tersebut diduga karena adanya kiriman makanan dari keluarga. Hal tersebut kemudian mengharuskan para petugas untuk memeriksa makanan. Namun, seperti dikutip dari Liputan6, Jumat (26/8/2022), narapidana tidak menerima penggeledahan dan terjadilah keributan.
Tidak hanya itu, para tahanan teroris juga memiliki keinginan untuk bertemu dengan terdakwa kasus bom Thamrin, yaitu Aman Abdurrahman. Dalam peristiwa tersebut 155 narapidana kasus terorisme menyandra anggota polisi selama kurang lebih 39 jam. Dan kemudian para polisi yang disandera dibebaskan meskipun mengalami luka di sekujur tubuhnya.
Namun akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak lima orang polisi dan seorang tahanan tewas. Peristiwa tersebut kemudian diangkat menjadi sebuah film oleh Denny Siregar sebagai produser film Sayap Sayap Patah agar peristiwa tersebut dapat dikenang sebagai sejarah.
2. Arti Sayap Sayap Patah.
Judul film Sayap Sayap Patah dimaknai sebagai luka akibat ulah para teroris. Namun, dalam skenarionya, Monty Tiwa ingin menggambarkan bahwa peristiwa bersejarah di Rutan Mako Brimob itu sebenarnya juga memberikan optimisme bahwa ancaman radikalisme tidak perlu ditakuti.
3. Nicholas Saputra Memegang Pistol Untuk pertama kalinya.
Nicholas Saputra, yang berperan sebagai seorang perwira polisi bernama Adji, mengaku pertama kali memegang pistol ketika mengerjakan film ini. Adji adalah salah satu petinggi polisi yang menangani kasus terorisme. Karena itu, Adji selalu dekat dengan pistol. Untuk memerankan Adji, Nicholas harus berlatih dengan orang profesional.
Menurut Sutradara Rudi Soedjarwo, pemilihan Nicholas sebagai pemeran utama berkaitan dengan kedekatan mereka berdua. Memang, Rudi dan Nicholas sudah lama bekerjasama dalam pembuatan film. Nah, di mata Rudi, Nicholas sangat layak memerankan Adji. (Red)