bulat.co.id -
MEDAN I
Deflasi yang terjadi baik secara nasional maupun pada wilayah provinsi seharusnya dilihat sebagai sebuah tantangan besar yang harus dihadapi, daripada dijadikan sebagai sebuah keberhasilan.
Deflasi pada bulan Agustus meninggalkan kekhawatiran untuk masa yang akan datang.
Deflasi saat ini dipicu oleh melemahnya belanja masyarakat, membuat ancaman kedepannya adalah tentang bagaimana jika cuaca buruk membuat sisi persediaan atau supply kebutuhan pangan mengalami penurunan.
Demikian Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin dalam keterangannya diterima awak media, Selasa (3/9/2024).
Tren penurunan harga mengancam daya beli masyarakat. Jika harga terpaksa harus naik karena cuaca, maka gambaran daya beli masyarakat akan menjadi semakin suram.
Menjalankan kebutuhan hidup menjadi semakin sulit dengan kondisi isi kantong masyarakat yang semakin tipis. Ini menjadi tantangan untuk kesempatan selanjutnya.
Masalah paling mendekati adalah potensi penurunan produksi dari lahan pertanian yang diiringi oleh musim kemarau di wilayah Jawa.
Jika produksi turun, komoditas pangan memiliki potensi untuk meningkatkan harganya. Akibatnya, daya beli masyarakat turut merosot.
Kecewa di tahun ini, daya beli tertahan walaupun dari agenda rilis data deflasi serta banyak acara dan bantuan pemerintah seperti Pilpres, Pileg, bantuan pangan dan tunai.
Selain itu, liburan yang sengaja diperpanjang untuk mendongkrak belanja masyarakat juga tidak memberikan hasil yang diharapkan untuk menjaga daya beli.
Tahun depan, pemerintah tetap akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Selain itu, dalam waktu dekat, pemerintah berencana menerapkan skema distribusi BBM subsidi (pertalite) yang dibatasi.
Ada tiga masalah utama yang dapat kembali menekan daya beli masyarakat dalam waktu dekat dan potensial memicu terjadinya inflasi, yakni cuaca, pembatasan subsidi, dan kenaikan PPN.
Cuaca menjadi masalah yang sulit diproyeksikan, meskipun telah memberikan dampak buruk pada beberapa sentra produksi pangan di Jawa. Hal ini bisa memberikan sebuah kemungkinan terjadinya inflasi menjelang akhir tahun ini.
Oleh karena itu, kita diperlukan untuk waspada terhadap tekanan daya beli di masa depan dan bagaimana cara menghadapinya dengan baik.