Simak Prediksi Pergerakan Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Jumat (14/6)

Andy Liany - Jumat, 14 Juni 2024 08:32 WIB
Simak Prediksi Pergerakan Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Jumat (14/6)
net
Ilustrasi.
bulat.co.id - Simak prediksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Jumat (14/6/2024).

Rupiah diprediksi bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini, usai The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga di level 5,25%-5,50%.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (13/6), rupiah menutup perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,15% atau 24 poin ke posisi Rp16.270 per dolar AS.

Sementara Indeks dolar AS melemah 0,23% ke posisi 104,375.

Rapat FOMC bulan Juni ini, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan, Federal Funds Rate (FFR), tidak berubah pada kisaran target 5,25% - 5,50%.

The Fed telah mengindikasikan bahwa Fed tidak akan menurunkan FFR.

The Fed memiliki keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan sejauh tahun ini, data The Fed belum memberikan tingkat kepercayaan tersebut.

Meskipun data inflasi dalam beberapa bulan terakhir ini cenderung lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun ini.

Sementara Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, dari dalam negeri kondisi ekonomi mulai mengalami tantangan sama.

Nilai tukar rupiah serta tingginya suku bunga membuat ekonomi Indonesia dalam ancaman.

Bila kondisi ini terus berlanjut, ucap Ibrahim, maka beragam dampak buruk bisa menghantam Indonesia.


Ancaman itu bisa berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga daya beli masyarakat yang melemah.

"Data-data ekonomi yang ada saat ini cukup memberikan kecemasan bagi berbagai pihak," kata Ibrahim.

Begitu pula dengan harga barang yang terus mengalami kenaikan di tengah daya beli masyarakat yang lemah.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (14/6/2024), Ibrahim pun memproyeksikan rupiah akan berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp16.230 - Rp16.310 per dolar AS.

Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru