5. Suriah
Suriah merupakan salah satu negara lain yang miskin karena banyaknya konflik bersenjata, sama seperti negara-negara di atas (kecuali Korea Utara).
Selain itu, Suriah mengalami tingkat inflasi yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Terakhir Suriah diperkirakan memiliki pendapatan per kapita US$ 870 atau sekitar Rp 13,05 juta.
6. Nepal
Nepal memiliki pendapatan per kapita US$ 1.155 atau sekitar Rp 17,32 juta. Kemiskinan yang terjadi di Nepal disebabkan oleh ketidakstabilan politik, korupsi yang merajalela, kurangnya industri, dan ketergantungan pada pertanian.
7. Kirgistan
Kirgistan memiliki pendapatan per kapita US$ 1.173 atau sekitar Rp 17,59 juta. Sekitar 32% penduduk Kirgistan hidup di bawah kemiskinan. Penyebab kemiskinan negara ini adalah ketergantungan pada pertanian, kurangnya pendidikan, dan memiliki sedikit sumber daya alam.
8. Pakistan
PDB per kapita Pakistan tercatat sebesar US$ 1.193 atau setara dengan Rp 17,89 juta. Meskipun Pakistan merupakan salah satu negara yang memiliki cukup banyak sumber daya, namun 40% penduduknya tergolong sangat miskin. Hal ini terjadi lantaran banyaknya korupsi dan elitisme terhadap pemerintah, konflik agama dan sekuler, dan kurangnya demokrasi.
9. Timor Leste
Usai terpisah dari Indonesia pada 2002, negara yang satu ini dinilai masih menjalani tahap pembangunan. Timor Leste memiliki pendapatan per kapita sebesar US$ 1.381 atau sekitar Rp 20,71 juta.
10. Myanmar
Sekitar 26% penduduk Myanmar diperkirakan hidup dalam garis kemiskinan. Faktor utama yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi adalah perencanaan pemerintah yang buruk, kerusuhan internal, kurangnya investasi asing, defisit perdagangan yang besar, dan infrastruktur yang tidak memadai serta kurangnya pengetahuan untuk memanfaatkan sumber daya alam negara.
Akibatnya pendapatan per kapita negara ini hanya sebesar US$ 1.400 atau Rp 21 juta dan menjadikannya salah satu dari 10 negara termiskin di Asia.
Ternyata, Indonesia tidak termasuk dalam negara miskin di Asia. Perekonomian Indonesia tahun 2022 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapaiRp71,0 jutaatau US$4.783,9.