IMF Hingga OECD Beri Peringatan ke Indonesia

- Jumat, 06 Januari 2023 13:00 WIB
IMF Hingga OECD Beri Peringatan ke Indonesia
Istimewa
Ilustrasi
Proyeksi penurunan pertumbuhan OECD tersebut diperkirakan karena, adanya permintaan domestik dan pertumbuhan konsumsi di sektor swasta yang tertahan di tengah inflasi yang masih akan tinggi.

Selain bayangan inflasi, perekonomian domestik tahun depan juga masih dibayangi persoalan global terkait energi, pupuk dan pangan. Munculnya dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden pada 2024 juga akan mulai terasa pada tahun depan.

OECD juga menilai ada sejumlah risiko yang bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

"Kebijakan moneter harus tetap ketat, sementara dukungan untuk rumah tangga rentan harus tetap terjaga," jelas OECD.

Ramalan-ramalan dari lembaga internasional ini tidak bisa dianggap angin lalu. Pasalnya, ramalan ini disertai peringatan yang telah digaungkan berulang kali. Selain itu, kondisi perang di Ukraina dan pengetatan suku bunga di negara maju belum juga reda. Sementara itu, ekonomi China mulai 'batuk-batuk'.

IMF pun mengatakan bahwa sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam sebuah wawancara dengan CBS beberapa waktu lalu. Dia mengatakan tahun 2023 akan menjadi tahun yang sulit bagi perekonomian global karena mesin utama pertumbuhan global - Amerika Serikat, Eropa, dan China - semuanya mengalami pelemahan.

"Kami memperkirakan sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Bahkan negara yang tidak dalam resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang," kata Georgieva.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru