bulat.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen
per Januari 2023 mengalami inflasi mencapai 0,16% secara bulanan. Sementara
itu, inflasi tahunannya mencapai 5,47% dan inflasi tahun kalender 0,50%.
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
BPS, mengatakan bahwa inflasi kali ini dipicu oleh kelompok makanan, minuman
dan tembakau mengalami inflasi tertinggi. Sementara itu, kelompok transportasi
mengalami deflasi terdalam, menyusul penurunan tarif angkutan udara, akibat
harga avtur.
Baca Juga: Indeks Persaingan Usaha di Indonesia Alami Peningkatan
"Jika dilihat secara series di grafik, inflasi Februari
2023 secara mtm lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya Januari 2023
yang sebesar 0,34%," papar Pudji, Rabu (1/3/2023), dilansir dari CNBC
Indonesia.
Adapun, inflasi pada Februari ini tercatat sesuai dengan
ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12
institusi memperkirakan inflasi Februari 2023 naik menjadi 5,40% secara tahunan
(yoy), dari bulan sebelumnya sebesar 5,28%.
Sementara itu, secara bulanan (mtm) inflasi diharapkan
melandai di Februari menjadi 0,11% dari bulan Januari yang tercatat di angka
0,34%.
Secara historis, inflasi pada Februari (mtm) memang melandai
karena harga-harga bahan pangan biasanya sudah melambung pada Desember dan
Januari. Rata-rata inflasi (mtm) Februari dalam lima tahun terakhir hanya
0,09%. Pada Februari 2019 dan 2022 bahkan terjadi deflasi.
Sebagai catatan, pada periode Februari ini, musim panen
mulai berlangsung. Namun, musim panen ini dihadang oleh cuaca buruk di sejumlah
wilayah. Alhasil, kelompok bahan makanan, terutama beras menjadi penyumbang
inflasi terbesar bulan Februari.