bulat.co.id -
JAKARTA | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) antisipasi ke
naikan
harga pangan
jelang Ramadhan dan
Idul Fitri 2024.Setidaknya ada 5
komoditas yang sudah mulai terlihat ke
naikannya
jelang Ramadhan dan
Idul Fitri.
"Masalah pangan bagaimana caranya kita agar tersedia pasokannya dan
harganya terjangkau," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa &
Idul Fitri 2024 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Senin (4/3/24).
Pertama,
komoditas yang masih mengalami ke
naikan di hampir semua daerah adalah beras. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional,
harga beras premium Rp 16.590/kg dan beras medium Rp 14.410/kg.
"Beras masih nomor satu, baik minggu ke-4 Februari maupun minggu ke-5 Februari. Beras ini 268 kabupaten/kota (yang mengalami ke
naikan), di minggu ke-5 281 kabupaten/kota,
naik lagi," beber Tito.
Komoditas kedua yang mengalami ke
naikan adalah cabai merah. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, cabai merah keriting Rp 64.510/kg dan cabai rawit merah Rp 63.260/kg.
"Kita tekankan pencanangan gerakan menanam terutama cabai. Cabai tuh kalau dikerjakan semua daerah, swasembada masing-masing nggak akan mungkin terjadi ke
naikan
harga cabai," ucap Tito.
Komoditas ketiga yang mengalami ke
naikan adalah minyak goreng. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, minyak goreng kemasan sederhana Rp 17.790/kg dan minyak goreng curah Rp 15.450/kg.
Komoditas keempat yang ikut mengalami ke
naikan yakni telur ayam ras. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional,
komoditas tersebut dijual di
harga Rp 31.520/kg.
Komoditas kelima yang mengalami ke
naikan utama yakni daging ayam ras. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional,
harga komoditas tersebut
naik 1,58% menjadi Rp 37.850/kg.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan secara historis puncak inflasi terjadi saat
Ramadhan dan
Idul Fitri, serta akhir tahun. Untuk itu, pemerintah diminta antisipasi betul dari awal.
"Men
jelang Maret dan April tentunya ini yang perlu kita mulai antisipasi dari awal sehingga kalau kita bisa lebih mengantisipasi dari awal, tekanan inflasi nanti di
Ramadhan dan Hari Raya mudah-mudahan tidak terlalu besar tekanannya dibandingkan tahun lalu," beber wanita yang akrab disapa Winny.
Secara historis volatile food yang memberikan andil inflasi cukup besar pada saat
Ramadhan adalah minyak goreng, cabai rawit, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras. Sementara itu, saat
Idul Fitri yakni daging ayam ras, telur ayam ras dan daging sapi.