5 Komoditas Ini Berpotensi Naik Jelang Ramadan-Idul Fitri

Hendra Mulya - Senin, 04 Maret 2024 11:45 WIB
5 Komoditas Ini Berpotensi Naik Jelang Ramadan-Idul Fitri
Istimewa
bulat.co.id - JAKARTA | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) antisipasi kenaikan harga pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024.Setidaknya ada 5 komoditas yang sudah mulai terlihat kenaikannya jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

"Masalah pangan bagaimana caranya kita agar tersedia pasokannya dan harganya terjangkau," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa & Idul Fitri 2024 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Senin (4/3/24).

Pertama, komoditas yang masih mengalami kenaikan di hampir semua daerah adalah beras. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, harga beras premium Rp 16.590/kg dan beras medium Rp 14.410/kg.

"Beras masih nomor satu, baik minggu ke-4 Februari maupun minggu ke-5 Februari. Beras ini 268 kabupaten/kota (yang mengalami kenaikan), di minggu ke-5 281 kabupaten/kota, naik lagi," beber Tito.

Komoditas kedua yang mengalami kenaikan adalah cabai merah. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, cabai merah keriting Rp 64.510/kg dan cabai rawit merah Rp 63.260/kg.

"Kita tekankan pencanangan gerakan menanam terutama cabai. Cabai tuh kalau dikerjakan semua daerah, swasembada masing-masing nggak akan mungkin terjadi kenaikan harga cabai," ucap Tito.

Komoditas ketiga yang mengalami kenaikan adalah minyak goreng. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, minyak goreng kemasan sederhana Rp 17.790/kg dan minyak goreng curah Rp 15.450/kg.

Komoditas keempat yang ikut mengalami kenaikan yakni telur ayam ras. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, komoditas tersebut dijual di harga Rp 31.520/kg.

Komoditas kelima yang mengalami kenaikan utama yakni daging ayam ras. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, harga komoditas tersebut naik 1,58% menjadi Rp 37.850/kg.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan secara historis puncak inflasi terjadi saat Ramadhan dan Idul Fitri, serta akhir tahun. Untuk itu, pemerintah diminta antisipasi betul dari awal.

"Menjelang Maret dan April tentunya ini yang perlu kita mulai antisipasi dari awal sehingga kalau kita bisa lebih mengantisipasi dari awal, tekanan inflasi nanti di Ramadhan dan Hari Raya mudah-mudahan tidak terlalu besar tekanannya dibandingkan tahun lalu," beber wanita yang akrab disapa Winny.

Secara historis volatile food yang memberikan andil inflasi cukup besar pada saat Ramadhan adalah minyak goreng, cabai rawit, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras. Sementara itu, saat Idul Fitri yakni daging ayam ras, telur ayam ras dan daging sapi.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru