bulat.co.id -Sejumlah warga di Jalan Setia Budi Pasar 1, Gang Adil, Kota
Medan menggelar aksi unjuk rasa dikawasan tersebut.
Aksi ini dilakukan buntut dari tindakan oknum pensiunan
TNI berpangkat Kolonel bernama H Silitonga yang menutup akses masuk ke perumahan di Jalan Setia Budi Pasar 1, Gang Adil, Kota Medan.
Dalam pengakuannya, H. Silitonga mengatakan kalau dirinya nekat menutup akses jalan tersebut karena gang itu merupakan tanah warisan keluarganya dan bukan jalan umum.
Kesal dengan tindakan itu, akhirnya warga sekitar melakukan aksi unjuk rasa di lokasi tersebut. Mereka memprotes penutupan jalan tersebut. Bahkan dalam aksi, masa yang kecewa dengan tindakan oknum pensiunan
TNI ini datang membawa sejumlah poster yang berisi kekecewaan atas ditutupnya akses jalan tersebut.
Bahkan, bukan orang tua saja, anak muda dikawasan itu juga ikut dalam aksi unjuk rasa. Mereka meminta agar tembok yang sengaja dibangun dan menghalangi akses jalan gang tersebut agar dirubuhkan.
Salah seorang warga sekitar, Zaka Tarigan mengatakan, aksi unjuk rasa ini dipicu atas kekecewaan dan kekesalan warga terhadap H. Silitonga yang menembok akses jalan gang di lokasi tersebut.
"Sebenarnya unjuk rasa ini bentuk kekesalan masyarakat. Jadi unjuk rasa ini dilakukan agar tembok penghalang itu segera dirubuhkan," katanya.
Zaka menjelaskan, tembok itu membuat aktivitas warga sekitar terkendala. Bahkan tembok menghalangi para orang tua untuk mengantarkan anak mereka ke sekolah.
"Kendalanya itu, salah satunya di sini banyak anak sekolah untuk mengantarkan itu kan butuh transportasi. Transportasi kami terhalang karena ditembok kami sangat sulit beraktivitas," tambahnya.
Selain itu, kata Zaka, tembok itu juga menghalangi saat ada warga yang sakit dan akan di bawa ke rumah sakit, karena tembok itu menghalangi jalan masuk ambulans.
Bahkan, terkait masalah ini, warga juga mengaku kecewa karena hingga saat ini pemerintah belum ada mengambil keputusan dan tindakan. Padahal berita ini sudah viral di media maupun media sosial.
"Kalau tidak ada tindak lanjut dari pemerintah. Kami selaku warga yang pertama pasti sangat kecewa. Kami akan melakukan aksi-aksi lainnya sehingga tembok itu runtuh," katanya.