Tolak Pembangunan Underpass Jalan Juanda, Pekerja Kafe Gruduk Kantor Camat Medan Maimun

Hendra Mulya - Selasa, 18 Juli 2023 16:45 WIB
Tolak Pembangunan Underpass Jalan Juanda, Pekerja Kafe Gruduk Kantor Camat Medan Maimun
Sejumlah Pekerja Cafe di Medan Unjukrasa

bulat.co.id -MEDAN | Sejumlah pekerja cafe di Medan geruduk kantor Kecamatan Medan Maimun. Kedatang sejumlah pekerja cafe ini untuk melakukan aksi unjukrasa untuk menolak pembangunan underspass di jalan Juanda Medan, Selasa (18/7/23).

Sejumlah pekerja cafe ini menilai pembangunan underpass tersebut akan berimbas kepada mereka yang merupakan pekerja salah satu kafe di lokasi pembangunan underpass.

Dalam aksi ini, sejumlah pekerja cafe yang memegang spanduk berisikan penolakan pembangunan underpass terlihat melakukan demonstrasi di depan Kantor Kecamatan Medan Maimun.


"Sudah ada saluran MUDP di bawah jalan Juanda Medan, maka underpass jalan Juanda Medan wajib ditolak karena kolaborasi akan hancurkan usaha di sepanjang jalan Juanda Medan. Walaupun harus pelebaran maka kiri dan kanan harus sama ya," demikian tertulis di spanduk tersebut.

Baca Juga :Kios Penjual Ayam dan Bensin Eceran Terbakar, 1 Warga Teruka
Kuasa Hukum dari Masra Chairani Dalimunthe, Refman Basri mengatakan, jika underpass tidak terbukti dapat mengurangi kemacetan. Dia mencontohkan seperti underpass yang berada dikawasan Titi Kuning.


"Kolaborasi menghancurkan usaha kecil di sepanjang jalan, kita lihat juga underpass Titi Kuning juga itu menghindari kemacetan, malah tambah macet," kata Refman Basri, Selasa (18/7/2023).

Refman menilai perlu melihat sumber kemacetan secara menyeluruh. Jangan sampai pembangunan underpass malah menghancurkan usaha-usaha kecil di Jalan Juanda Medan.
Baca Juga :Antisipasi Maraknya Kejahatan Jalanan, Begal dan Genk Motor, Polda Sumut Perintahkan Jajaran Patroli
"Jadi yang perlu kita lihat itu apakah betul-betul sumber kemacetan, jangan gara-gara orang lancar kita jadi hancur, usaha-usaha kecil di sana dan rata-rata itu adalah pribumi," ujarnya.

Pihaknya merasa terzolimi karena pelebaran jalan hanya dilakukan sebelah kiri jalan Juanda atau arah kafe Dalitan Coffee. Sedangkan sebelah kanan yang terdapat hotel dan sebagainya tidak terimbas pelebaran jalan.

"Yang saya sakitkan sekarang kenapa? Pelebaran jalan sebelah kiri kena, sebelah kanan enggak, ada hotel itu, bahwa pelebaran jalan itu seharusnya kiri dan kanan sama, ini sebelah kanan enggak, ada hotel ada ACE Hardware itu enggak kena, usaha kecil merasa dizolimi," ucapnya.

Menurutnya, solusi kemacetan di jalan Juanda itu dapat dilakukan dengan penerapan satu arus. Penerapan satu arus dinilai terbukti berhasil mengurai kemacetan di Medan.

"Ayok kiri dan kanan seimbang, tidak perlu underpass, jalan satu arus seperti yang dilakukan oleh Wali Kota sekarang ini cukup bagus, itu kita akui, tak perlu biaya sampai ratusan miliar (seperti pembangunan underpass)," ungkapnya.

Baca Juga :337 Juta Data Dukcapil Diduga Bocor
Sejumlah upaya sudah dilakukan mereka untuk menolak pembangunan underpass ini sampai menyurati presiden, namun belum berbuah hasil. Refman mengaku akan melakukan gugatan ke PTUN jika pembangunan underpass tetap dilakukan.

"Kalau tetap dilakukan pembangunan underpass, saya akan melakukan gugatan ke PTUN, saya sudah buat (upaya) sampai ke presiden sudah saya buat, tapi mudah-mudahan tidak ada tanggapan, ke DPR tingkat I, DPR tingkat II, presiden, Menko, tidak ada tanggapan, sampai ada panggilan ini," bebernya.

Sedangkan Lurah Sukaraja, Darmawansyah menyebutkan akan dilakukan pertemuan untuk membahas keluhan dari pekerja cafe tersebut. Nanti, tim teknis dan ahli pembangunan underpass akan menjelaskan persoalan itu.

Penulis
:
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru