"Dari ayat tersebut jika diasumsikan bahwa puasa hanya untuk orang bertakwa dan beriman, karena jika kita tidak ada iman dalam diri kita maka kita tidak akan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya." Ungkapnya.
Beliau juga menggambarkan bahwa ketakwaan seseorang itu ada tingkatannya, misal tingkat satu saat ini, besok di tingkat dua dan seterusnya mengalami peningkatan.
"Jika di tahun ini kita berpuasa maka kita berada di tingkat dua, untuk mencapai tingkat ketakwaan yang paling atas maka kita harus senantiasa menaati perintahNya dengan berpuasa. Di sesi terakhir, beliau berpesan agar kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita dalam setiap momen apapun dan jangan pernah memutus tali silahturahmi kepada saudara kita," pungkasnya. (Taufan Rahsobudi)