bulat.co.id - Rumah milik Kusairi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Pamekasan, Jawa Timur dilempar bahan peledak oleh orang tak dikenal atau OTK. Akibatnya rumah tersebut mengalami kerusakan parah.Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/2) sekitar pukul 03.00 WIB pagi di Dusun Timur, Desa Nyalabuh Daya.
Untungnya, saat peristiwa terjadi, Kusairi tidak berada di rumah tersebut.
Ia sedang terlelap tidur di rumah keduanya yang berada tepat di depannya.
Sehingga peristiwa ini tidak menyebabkan jatuhnya korban. Kendati demikian, kerugian material ditaksir belasan juta rupiah.
"Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya ledakan itu, karena saat itu tertidur. Rumah (yang meledak) rumah pertama saya, hanya ditempati waktu siang hari," ungkap Kusairi di lokasi kejadian, Selasa (20/2/2024).
Kusairi mengaku baru tahu setelah tetangga samping rumah yang mendengar ledakan tersebut membangunkannya.
"Sayapun terbangun dan melihat rumah sudah porak poranda," tambah Kusairi.
Kusairi bercerita pada media ini, tidak ada saksi mata dalam kejadian tersebut. Sebab kejadiannya berlangsung Senin dini hari menjelang subuh. Ia juga belum dapat memastikan teror ini berkaitan dengan jabatannya sebagai ketua KPPS 06 di Desa Nyalabu Daja.
"Saya enggak punya musuh selama ini. Kalau di pemilu kemarin saya bertugas sebagai ketua KPPS 06," jelasnya
Kerugiannya kata Kusairi melanjutkan, ditafsir mencapai puluhan jutaan rupiah dengan kondisi rumah saat ini hanyalah tinggal kerangka.
"Nominal kerugiannya masih belum dipastikan mas, yang jelas dengan kondisi seperti itu membutuhkan biaya puluhan juta untuk memperbaikinya." Pungkasnya
Sementara itu di lokasi yang sama, AKP Sri Suguhiarto Kasi Humas Polres Pamekasan mengatakan bahwa anggota tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jawa Timur (Jatim) telah menyelidiki peristiwa ledakan di rumah kusairi.
"Bahan peledak itu dilempar oleh orang tak dikenal saat melintas di depan rumah korban," ringkas kata AKP Sri Suguhiarto saat dimintai keterangan di rumah kusairi.
Lalu ditempat berbeda, Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto mengatakan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jatim beserta Polres Pamekasan sedang melakukan identifikasi di lokasi.
"Biarkan tim penyelidik backup Polda Jatim dan Polres Pamekasan bekerja, kita tunggu saja," pungkasnya.