bulat.co.id -Banyak orang semula memandang remeh tentang keong, hewan kecil berbentuk agak bulat hitam seperti siput dahulu banyak terdapat di areal persawahan. Keberadaannya saat itu tidak banyak dimanfaatkan orang sebagai makanan lauk-pauk.
Dibalik itu, seorang perempuan muda bernama Kharisma Nuzwarudin atau biasa di panggil Risma menggeluti bisnis keong ini sebagai pemasukan ekonomi keluarganya.
Warga jalan Bangka RT 01/RW 03, Desa Taman, Kecamatan Taman, Pemalang menuturkan jika dirinya berjualan keong organik ini merupakan generasi ke-4 dari kakek buyutnya yang bernama Dalim. Kemudian ke anaknya Marniah, yang usaha jualan keong diturunkan kepada Siti dan akhirnya sampai sekarang diteruskan oleh Kharisma sampai hari ini.
Bisnis jualan keong menurut Kharisma tidak begitu ribet tapi hasilnya lumayan. "Yang penting stok barangnya ada, tinggal kita gelar dagangan yang penting tidak malu saja," jelasnya.
Masih menurutnya, untuk saingan jualan keong organik tidak begitu banyak. "Di Pemalang sendiri jarang sih mas, saya sendiri sama ayah jualan dilain tempat," imbuhnya.
Untuk harga keong sendiri, kepada penjual makanan tradisional antara Rp.18 ribu sampai Rp. 20 ribu. Sehari Kharisma sendiri bisa menjual keong organik antara 50 sampai 70 kilogram. "Lihat ditingkat pengepul barangnya banyak atau tidak," jelas Kharisma.