Kasihan Pedagang Makanan di Pemalang Turun Omzet Gegera Tumpukan Sampah di Mana-mana

Andy Liany - Minggu, 14 Juli 2024 12:37 WIB
Kasihan Pedagang Makanan di Pemalang Turun Omzet Gegera Tumpukan Sampah di Mana-mana
bulat.co.id/ragil surono
Tumpukan Sampah di sepanjang jalan jenderal Sudirman dan pedagang bubur ayam.
bulat.co.id - Di tengah permasalahan sampah yang terus bergulir, pemandangan tumpukan sampah di Sepanjang jalan Jendral Sudirman Pemalang Kota, mengganggu pemandangan para warga dan pengendara yang melintas.

Mirisnya tumpukan sampah tersebut berada tidak jauh dari para pedagang makanan dan fasilitas ibadah.

Pemandangan dan suasana tak mengenakkan ini pun dikeluhkan warga sekitar.

Semenjak TPA sampah Pegongsoran ditutup oleh Pemkab Pemalang pada awal bulan Juli ini, tumpukan sampah semakin sulit untuk diatasi.

Komitmen pemerintah setempat untuk maksimal mengatasi sampah, sampai saat ini hanya sekedar janji belaka pada kenyataannya sampah masih berserakan di mana-mana.

Seperti yang terlihat di beberapa sudut kota Pemalang, tumpukan sampah sudah beberapa hari dibiarkan teronggok tanpa diangkut oleh para petugas kebersihan sampah.

Akibatnya membuat pemandangan jalanan kota dan gapura pintu masuk perkampungan terlihat jorok dan berbau tak sedap.

Tidak hanya itu adanya tumpukan sampah juga berakibat pada para penjual makanan yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan Sudirman.


Diyono (50) seorang pedagang bubur ayam mengeluh daganganya berkurang karena di kanan dan kiri lapaknya ada tumpukan sampah.

"Biasanya 4 kilo habis, sekarang cuman 3 kilo terkadang ngga habis," keluh Diyono, pada Minggu (14/7/2024).

Diyono meminta tumpukan sampah yang sudah tiga hari lamanya ini, segera diambil untuk dibuang.


"Pedagang merasakan dampak tumpukan sampah pembeli jadi berkurang, toh kami juga terkadang ngasih sekedar uang lelah buat para petugas kebersihan sampah," jelasnya.

Berdasarkan PP no .81 tahun 2012 / tentang pengelolaan sampah pemerintah telah menetapkan kebijakan dan strategi Nasional pengelolaan sampah.

Kemudian selanjutnya pemerintah provinsi menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah, begitu juga dengan pemerintah kabupaten atau kota, menyusun dan menetapkan kebijakan serta strategi dalam pengelolaan sampah.

Padahal pedagang mengaku tidak hanya membuang sampah saja, sekedar uang lelahpun kerap kali di berikan kepada para petugas kebersihan sampah, mereka hanya bingung sambil bertanya kenapa masalah sampah terus berlarut larut.

Para pembeli makanan pun, merasa tumpukan sampah sangat mengganggu, sehingga nafsu selera makan , berkurang karena di dekat penjual makanan, terdapat tumpukan sampah.

Bagus (20) seorang pembeli makanan berharap agar sampah segera di angkut karena terlihat nggak asik dan menjijikkan.

"Saya sarapan di sini jadi nggak enak karena tumpukan sampah," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas lingkungan hidup (DLH ) kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati ketika di konfirmasi lewat sambungan teleponnya, beralasan jika masalah sampah lagi di usahakan karena semua truk sampah telah penuh terisi, dan kebingungan mencari tempat untuk pembuangan sampah karena tempatnya pas-pasan.

"Tempat yang buat buang sampah pas -pasan, terus gimana? itu truk ada muatanya semua, mana ada lobang sampah yang besar buat buang sampah,ini lagi diusahakan lagi," jelasnya kebingungan.

Penulis
: Ragil Surono
Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru