bulat.co.id - Pada saat Kabupaten Pemalang di guncang berita minor
berkaitan peristiwa penahanan beberapa oknun kepala desa oleh pihak berwajib,
serta larangan dari pemerintah untuk bergaya hidup mewah, Kepala Desa
Bojonangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Wahmu tampil mewakili
profil seorang kepala desa yang sangat jauh dari kata mewah.
Ditemui oleh tim bulat.co.id, Kades yang berhasil menyabet
penghargaan dari pemerintah sebagai kepala desa pelopor 'Desa anti Korupsi' ini
sedang berada di areal perkebunan cabai.
Baca Juga: Viral, Kades di Pemalang Jualan Es
"Nggak luas, cuma seperempat bahu atau 1500 M2 tanam lomboknya
(red-cabai) Mas," kata Wahmu membuka percakapan dengan bulat.co.id, pada Senin
(27/3/2023).
Kepala Desa Bojongnangka melanjutkan, jika dirinya sejak
kecil memang sudah biasa hidup bertani dan berkebun.
"Tanam lombok kemarin pas libur kantor hari Sabtu. Ini dibantu
sama tenaga kerja 4 orang. Jumlah tanaman sekitar 3000 batang dengan jarak 50
cm. Dua bulan lagi kita panen," katanya ceria.
Ada jenis cabai cengis setan atau cabe rawit yang ditanam
oleh Kades Bojongnangka. Untuk saat ini, harga cabai sendiri fluktuatif. Dimana
bisa turun, juga naik mendadak. "Kalau sedang mahal bisa sampai Rp50.000 satu
kilogramnya. Jika sedang murah paling laku Rp7.000 per kilogram," jelasnya.
Menurut Wahmu ditanaminya areal persawahan di Desa
Bojongnangka dengan cabai rawit di bulan Maret agar panennya pada Juni-Juli dan
mendekati bulan haji.
"Masa ini, biasanya harga lombok naik harganya. Untuk masalah
pejabat hidup mewah atau melakukan pelanggaran hukum itu masih ada orang yang
seperti itu. Buktinya saya sendiri mau kok blusukan ke sawah sampai kepanasan
begini," ujar Wahmu.