bulat.co.id - Hutan mangrove di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami merupakan
salah satu potensi alam yang dimiliki Kabupaten Pemalang yang bisa dikembangkan
menjadi kawasan obyek wisata Bahari dan Hutan.
Upaya pengembangan wisata alam ini terus dilakukan Pemerintah
Daerah melalui dinas terkait untuk pengembangan Hutan Mangrove. Pemerintah
Kabupaten Pemalang sebelumnya pernah siapkan dana Rp1 miliar pada masa
pemerintahan Bupati Junaedi.
Baca Juga: Wisata Pelabuhan Pangkalan Susu, Murah dan Indah
Bupati Junaedi pada saat itu mengatakan, untuk mengembangkan
Hutan Mangrove di Kabupaten Pemalang yang luasnya kurang lebih mencapai 71
hektar harus terus dilakukan. Menurut Junaedi, sistem pengelolaanya dan
menejemannya harus lebih baik dengan melibatkan semua kelompok tani atau
kelompok masyarakat yang ada di sekitar lokasi Hutan Mangrove.
"Untuk pengembangan Hutan Mangrove, pembiayaan bisa
dilakukan melalui alokasi dana APBD maupun dari dinas intansi terkait untuk
bisa bersinergi dalam rangka mengembangkan hutan mangrove," katanya.
Menanggapi masalah ini, pemerhati lingkungan hidup Nurdin
Iskak mengatakan, perencanaan pembangunan sebaiknya melibatkan stakeholder dan masyarakat.
"Dimana bibir pantai masuk dalam green belt sabuk hijau yang dari tahun
anggaran dahulu, sekarang dan nanti harus selalu dianggarkan oleh para pemangku
SKPD dengan yang punya hak penganggaran, yakni DPRD Kabupaten Pemalang," kata
Nurdin, Jumat (17/3/2023).
Dilanjutkannya, bahkan itu pun tidak cukup. Harus ada
terobosan bantuan pembiayaan dari beberapa Kementrian dengan stakeholder pusat.
"Kenapa perencanaan penanaman mangrove harus dengan pola terintegrasi, karena sangat
erat dengan implementasi ekosistem. Dimana satu sama lain ada indikasi hubungan
erat dalam partisipatory rural apresial dalam planning of integrated. Hal
inilah diperlukan kebersamaan sektoral bukan ego sektoral," jelasnya.