bulat.co.id -SUMENEP
| Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur,
mengajukan anggaran sebesar Rp98 juta dari biaya tak terduga (BTT) untuk suplai
air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan di wilayah daratan hingga
kepulauan.
Berdasarkan SK Bupati Nomor:
188/189/KEP/435.013/2023, sebanyak 51 desa yang tersebar di 18 kecamatan di
Kabupaten Sumenep, berpotensi terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun
2023.
Baca Juga :PMII Gelar Aksi, Kecam Tingginya Kemiskinan di Sumenep
Dari 18 kecamatan yang berpotensi terdampak
kekeringan, 10 diantaranya merupakan kecamatan daratan dan 8 lainnya kecamatan kepulauan.
Status siaga darurat bencana kekeringan, sesuai SK
Bupati Sumenep tersebut, berlaku selama 183 hari, terhitung mulai 1 Juni-31
November.
Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Wahyu Kurniawan
Pribadi, menyebut bahwa anggaran tersebut sebagian akan digunakan sebagai bahan
operasional pendistribusian air dibeberapa wilayah terdampak serta perawatan
kendaraan.
Baca Juga :Hambat Kinerja, Satpol PP dan Damkar Pamekasan Ajukan Sarpras Baru
"Satu tangki berisi 5.000 liter akan kami
suplai untuk 100 orang. Jadi tiap desa tidak sama jumlah air bersih yang
dikirim, tergantung jumlah penduduk di wilayah tersebut," kata Wahyu, Rabu
(26/7/23).
Pendistribusian pengiriman air tersebut akan
dilakukan menggunakan armada truk tangki milik BPBD, PDAM, dan Cipta Karya. "Anggaran
yang diajukan ke pemerintah itu mudah-mudahan segera terealisasi serta nantinya
tidak ada hambatan dalam pengiriman air bersih tersebut," pungkasnya.