bulat.co.id - Harga emas berjangka naik lagi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut. Harga emas bertahan di level tinggi dalam dua setengah bulan terakhir, karena investor bereaksi terhadap komentar dari Wakil Ketua Federal Reserve (Fed) Lael Brainard.
Melansir Okezone, Selasa (15/11/2022), kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD7,50 atau 0,42% menjadi USD1.776,90 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi di USD1.778,40 dan terendah di USD1.755,80.
Brainard mengatakan kepada Bloomberg News dalam sebuah wawancara pada Senin (14/11/2022) bahwa bank sentral dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya. "Saya pikir mungkin akan tepat segera untuk bergerak ke laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat," katanya.
Pasar memperkirakan The Fed akan mundur dari kenaikan suku bunga tinggi pada Desember. Pernyataan Brainard mengkonfirmasi perlambatan, tetapi itu tidak berarti The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga.
Ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lebih kecil pada Desember meningkat secara substansial setelah data inflasi AS untuk Oktober lebih rendah dari perkiraan, dengan pasar memperkirakan peluang hampir 81% untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil.
Namun demikian, kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi pertumbuhan emas. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,34% menjadi 106,6590.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 44,6 sen atau 2,06%, menjadi ditutup pada USD22,113 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari jatuh USD5,10 atau 0,49%, menjadi ditutup pada USD1.033 per ounce. (Red)