bulat.co.id -
MEDAN I Naslindo Sirait mendorong kehadiran koperasi pers untuk membantu meningkatkan ekonomi insan pers di Indonesia pada acara pengucapan sumpah/janji Pengurus/Pengawas
Koperasi Keluarga Pers Indonesia masa bakti 2024-2028 yang diadakan di Gedung Serba Guna Pekan Raya Sumatera Utara,
Medan pada Sabtu (8/6/2024).
Naslindo menekankan pentingnya koperasi dalam memperbaiki kesejahteraan anggota dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan agar ideologi ekonominya dapat berlandaskan pada koperasi.
Ia menyadari bahwa koperasi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain, disebabkan karena pemahaman yang belum lengkap mengenai koperasi baik di pemerintahan maupun di antara anggota koperasi itu sendiri.
Naslindo juga menyoroti tentang pola pikir yang salah tentang koperasi di mana banyak orang lebih fokus pada meminjam dana daripada mengembangkan koperasi sebagai alat produksi dan distribusi yang profesional.
Dalam paparannya, Naslindo menjelaskan bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, khususnya Pasal 1 menyebutkan bahwa koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi.
Koperasi ini melandaskan kegiatannya kepada prinsip koperasi dan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Naslindo menegaskan bahwa koperasi harus menjadi solusi terbaik untuk pertumbuhan ekonomi yang adil dan sejahtera dan ekonomi harus dirasakan bersama, bukan hanya oleh segelintir pengusaha besar atau orang tertentu.
Oleh karena itu, Naslindo menyarankan agar koperasi haruslah diatur secara profesional dan konsisten, dengan menjadikan koperasi sebagai bentuk ekonomi yang didasarkan pada asas kekeluargaan.
Selain itu, Naslindo juga menceritakan sejarah berdirinya koperasi pers pertama di Kanada yang digerakkan oleh wartawan, Alfonso Desjandin.
Koperasi media ini didirikan untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontrol lebih besar kepada para jurnalis.
Naslindo juga menjelaskan bahwa koperasi bukan hanya entitas sosial, tetapi juga entitas bisnis yang dikelola secara profesional dan di Indonesia, koperasi pertama didirikan oleh Bupati Purwokerto, Arya Atmaja.
Naslindo juga berkomitmen untuk melatih ketua dan pengurus koperasi agar mampu mengelola koperasi dengan baik. Ia menekankan pentingnya mengajak anak muda bergabung dan mengelola koperasi agar semakin berkembang.
Naslindo juga mengajak semua pihak untuk tidak menganggap koperasi sebelah mata dan melihatnya sebagai salah satu alternatif yang bisa memberikan kesejahteraan.
Ia berharap koperasi yang dikelola insan pers ini bisa mengubah gaya hidup dan kesejahteraan jurnalis, menjadikanya gerakan sosial yang menghimpun kekuatan bersama untuk mandiri.
Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin menyoroti harga pangan yang saat ini lebih tinggi. Gunawan meyakini bahwa koperasi yang berkecimpung dalam sektor pertanian bisa membantu menstabilkan harga pangan dan menguntungkan petani.
Ketua Koperasi Keluarga Pers Indonesia, Devis Karamoy, mengungkapkan bahwa koperasi ini dibentuk dengan semangat kolektif dari komunitas wartawan. Koperasi jasa dipilih karena banyak hal yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan anggota. Koperasi yang dikelola insan pers ini telah menarik minat dari empat provinsi lainnya yang ingin bergabung, termasuk Aceh, NTT, dan DKI Jakarta.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan bendera Petaka Koperasi oleh Plt Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Zulkifli Utama, kepada Ketua Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia, Devis Karamoy. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU dengan lima perwakilan petani dari Kabupaten Langkat.