bulat.co.id - Bertepatan dengan musim panen raya bagi para petani di Kabupaten
Pemalang, menjadikan harga gabah kering di pasaran belum sesuai harapan.
Beberapa petani mengaku, mereka berharap kondisi cuaca yang
cerah dan panas ini bisa menghasilkan jemuran gabah dalam jumlah banyak. Namun,
harga gabah dari hasil panen masih belum sesuai harapan.
Baca Juga: Panen Raya Padi Nusantara, Plt Bupati Pemalang Turun Langsung ke Sawah
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Tetuko Raharjo
ketika di temui tim bulat.co.id di ruang kerjanya menuturkan jika harga gabah
di kalangan petani memang masih belum sesuai dengan keinginan mereka karena waktu
panen bersamaan di beberapa tempat di Kabupaten Pemalang.
"Iya, mau bagaiamana mas. Pada kenyataannya ini musim panen
hampir serentak di Pemalang, bahkan nasional juga panen raya. Sehingga stok
gabah melimpah. Itu sebabnya harga gabah murah," kata Tetuko, Senin (13/3/2023).
Dinas pertanian berharap kepada pemangku kebijakan agar dapat
menetapkan harga yang berpihak kepada para petani. "Agar petani tidak menjual
gabah terburu-buru. Pastikan kadar airnya minim, agar kualitas beras yang dihasilkan
baik," jelasnya.
Seorang petani warga Desa Penusupan, Kecamatan Randudongkal,
Bunyamin (45) berharap harga gabah di pasaran bisa sesuai harapan agar mampu menutupi
biaya pengolahan lahan persawahan, serta ada keuntungan bagi petani.
"Kalau bisa harga gabah kering di pasaran seperti bulan
Oktober tahun lalu yang mencapai Rp560.000 untuk per satu kwintalnya," kata
Bunyamin.
Sementara itu berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian
Kabupaten Pemalang untuk dua Kecamatan, yaitu Pemalang dan Kecamatan Petarukan,
harga gabah di kalangan petani masih berkisar di angka Rp460.000 sampai Rp480.000.
Sedangkan Pemerintah menetapkan harga pokok penjualan (HPP)
gabah sebesar Rp5000 per kilogram.