bulat.co.id - Kandungan kafein yang tinggi pada kopi membuat beberapa orang
mulai beralih ke kopi decaf. Ternyata ini perbedaan antara kopi yang normal dan
kopi decaf.
Minum kopi seolah menjadi gaya hidup yang sulit dilepaskan
oleh sebagian besar orang. Tetapi kandungan kafeinnya yang tinggi seringkali
membuat penikmatnya khawatir dengan efek samping yang bisa ditimbulkan.
Baca Juga: Diet Saat Berpuasa? Bisa Kok
Banyak juga penikmat kopi yang kini mulai beralih dengan
mengonsumsi kopi decaf. Kopi decaf yang lebih rendah kafeinnya dinilai lebih
sehat dan lebih aman untuk penikmat kopi.
Ternyata kopi yang normal dengan kopi decaf memiliki
beberapa perbedaan selain kandungan kafeinnya. Agar tak keliru, simak perbedaan
antara kopi normal dan kopi decaf ini.
Berikut ini 5
perbedaan kopi normal dan kopi decaf menurut Coffeenom:
1. Kadar kafein
Pada kopi normal sekalipun, kadar kafeinnya ditentukan
dengan jenis biji kopi masing-masing. Sejauh ini kadar kafein tertinggi masih
dimiliki oleh kopi robusta dibandingkan jenis kopi lainnya.
Decaf dikenal sebagai kopi yang rendah kadar kafeinnya
bahkan ada yang mempercayai bahwa decaf mengandung nol kafein. Nyatanya, decaf
tetap mengandung kadar kafein setidaknya 7 miligram per cangkir kopi.
Dilansir dari detikFood, Minggu (16/4/2023), sedangkan untuk
kopi normal yang rendah kafeinnya bisa ditemukan pada kopi dengan jenis
arabika. Kopi arabika cocok untuk penikmat kopi dengan kadar kafein yang tak
terlalu tinggi tetapi tidak ingin decaf.
2. Tingkat keasaman
Selain kafeinnya, kopi normal dan decaf juga memiliki
perbedaan pada tingkat keasamannya. Tingkat keasaman pada kopi ini sebagian
besar dipengaruhi oleh proses yang dilalui sebuah buah kopi untuk menjadi biji
kopi.
Kopi decaf ternyata memiliki tingkat keasaman yang lebih
tinggi daripada kopi normal. Hal tersebut lantaran pengaruh proses dekafeinasi
yang membuat biji kopi memproduksi kadar asam lebih banyak.
Tingkat keasaman ini dinilai melalui kadar pH yang terdapat
pada biji kopinya itu sendiri. Kadar pH tertinggi pada kopi ditemukan ada ada
kopi decaf robusta setinggi 5.0 - 5.1 pH.
3. Kandungan antioksidan
Kopi tidak hanya mengandung kafein tetapi juga kandungan
antioksidan yang diperlukan oleh tubuh. Antioksidan dibutuhkan untuk melindungi
kesehatan tubuh dan melindungi imunitas.
Ada dua jenis kandungan antioksidan pada kopi yaitu
polifenol dan asam hydroxycinnamic. Kedua antioksidan ini juga berfungsi untuk
mencegah diabetes tipe 2 yang berbahaya untuk tubuh.
Sayangnya kadar antioksidan yang ada di dalam kopi decaf
jauh lebih sedikit dari kopi normal. Lagi-lagi proses dekafeinasi yang
dilakukan mengurangi kandungan antioksidan di dalam kopi.
4. Manfaat sehatnya
Walaupun memiliki perbedaan kadar nutrisi dan kandungannya,
kopi normal dan kopi decaf tetap memiliki khasiat yang berguna untuk tubuh.
Hanya saja karena perbedaan kandungan alami yang lebih rendah maka ada beberapa
catatan untuk mendapatkan khasiat yang sama antara kopi decaf dan kopi normal.
Konsumsi kopi secara rutin dengan takaran yang tepat dapat
memberikan manfaat seperti mengurangi risiko diabetes tipe 2, menjaga fungsi
hati hingga mencegah kematian dini. Manfaat kopi ini telah diamati oleh para
ahli melalui berbagai penelitian klinis.
Lebih lanjut, konsumsi kopi juga dapat membantu memelihara
kesehatan saraf hingga menjaga keseimbangan berat badan. Konsumsi kopi baik
decaf maupun kopi normal dapat mencegah neurodegeneratif yang biasanya dialami
oleh orang tua.
5. Keunggulan kopi normal
Kandungan kafein pada kopi tidak hanya berguna untuk
menyegarkan tubuh dan membuat mata melek. Kafein dapat dicerna oleh tubuh
menjadi komponen yang melindungi berbagai organ tubuh seperti kesehatan hati,
fungsi memori, metabolisme hingga keseimbangan fisik.
Kopi normal disebutkan tetap menjadi yang paling unggul
karena kandungan kafein alaminya tidak berkurang. Kopi normal tidak melalui
proses dekafeinasi yang membuat kadar kafeinnya menurun secara drastis.
Pada secangkir kopi normal yang dikonsumsi sehari-hari dapat
memberikan beberapa manfaat yang tidak bisa diberikan oleh kopi decaf. Misalnya
untuk meningkatkan metabolisme, mengatasi stress hingga meningkatkan fungsi
memori dan reaksi otak.